04 Sep 2015
kembali ke list
Kupang, 2 orang meninggal dunia, 15 lainnya mengalami luka berat, 78 mengalami luka ringan, akibat shok dan trauma akibat kecelakaan yang dialami oleh Pesawat Angkasa Air Boeing 737 seri 400 PK-KOE dengan fligh number KOE 084 yang berangkat dari Jakarta menuju Kupang mengalami gagal landing hingga terbakar di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 3 September 2015.
Tidak lama berselang terjadi kebakaran di plafon ruangan kantor imigrasi, bea cukai, dan karantina di terminal kedatangan Internasional Bandara El Tari Kupang, beberapa penumpang yang menunggu bagasi panik dan berhamburan keluar. Sebanyak 5 penumpang mengalami luka sedang dan 3 orang luka ringan, karena terjatuh dan terbentur. Sedangkan dua perempuan pingsan akibat menghirup asap. Peristiwa itu tidak terjadi lama, dalam waktu kurang dari 3 menit, api itu bisa dipadamkan oleh petugas PKP-PK dan Pemadam Kebakaran Kota Kupang dan para korban tersebut dievakuasi Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dan langsung ditangani di kantor kesehatan pelabuhan (KKP).
Berselang satu jam kemudian petugas keamanan menemukan tas ransel di depan costumer service Komodo Air yang diduga berisi rangkaian bom. Tim gegana Birmob yang tiba di lokasi memerintahkan mengamankan dan mengevakuasi rangkaian bom aktif yang ditemukan di Bandara El Tari Kupang.
Hal ini adalah merupakan bagian dari skenario latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Dirgantara Raharja Ke 84 di Bandara Internasional El Tari Kupang. Latihan PKD ini melibatkan 329 personil yang terdiri dari Airport Emergency Committee dan Airport Security Committee PT Angkasa Pura I, Perum LPPNPI, TNI/POLRI, BASARNAS, beberapa Rumah Sakit di wilayah Kota Kupang, serta Pemadam Kebakaran Kota Kupang.
Rangkaian kejadian ini merupakan bagian dari skenario latihan penanggulangan keadaan darurat dirgantara raharja ke-84 PT Angkasa Pura I Kupang. Latihan ini melibatkan 329 personil dari TNI AU, Angkasa Pura dan instansi lainnya. Latihan ini, menurut Yushan Sayuti Operation Director untuk memastikan kesiapan bandara El Tari dalam mengahadapi kondisi emergency, dan melatih dan memantapkan kemampuan personil di Bandara. “Ini untuk menguji fungsi penanggulangan keadaan darurat di bandara,†katanya. Ani Lapuimakuni/HumasKoe